Barngkali saja nadiku tak berjalan semestinya
Bibirku yang sudah mulai lupa melafatkan nama
Namamu yang menepi tanpa sebab
Janji janji itu masih menggantung tinggi
Diatas kelopak mata dibersamai sepi
Sebelum seperti ini
Ketika hanya tinggal jejak kaki
Sayup kudengar....
Masih riuh saja tawamu di gendang telingaku
Jelas tergambar.....
Kerpergian itu menyisakan pilu
Apa kesepakatanmu tak bisa ditawar??
Cobalah cari aku sekali saja
Buka kepingan lembar yang kau simpan rapi
Dari sanubari yang pernah terluka
Tuban,2019
pada detik kali ini,apa mungkin masih ada aku dalam ingatanmu
apa mungkin?? namaku masih memenuhi lubang rindumu
setelah perpisahan yang telah kita sepakati
walau kali ini aku merasa bodoh sekali
ya.... perpisahan yang sama sekali bukan harapanku
harus di gariskan Tuhan, tanpa menanyakan bagaimana keputusanku
Tuhan... sebab perpisahan itu tak akan bisa mengembali seperti dulu
Masih terasa sesak menembus hati yang mencemburui masa lalu
Jika saja ada yang lebih menyakitkan
Kutukarkan kesakitan ini dengan pertemuan
Sehingga bukan hanya indu yang datang menyerang
Tanpa temu,tanpa sapaan
Bantu aku,yang perlahan mulai ingin pergi dari bayangan ini
tetapi abu abumu kali ini masih begitu merajai
tanpa malu,tanpa rasa ragu mendekam disanubari
aku masih belajar mengikhlaskanmu diperpisahan ini
Juli 2019
Air mata ini masih sangat deras basahi pipi
Bibir yang tadinya beruca,Tak lagi bunyi
Sedang dada teramat begitu sesak melukai
Setiap nafas seolah menghitung waktumu pergi
Biar saja langkah kakimu yang terdengar ditelinga
Menjadi pengingat luka yang saat ini ada
Tentang pergimu yang harus bersama dia
Dia yang tadinya bukan siapa siapa
Aku tau semua akan berpisah
Sangat tau bila semua harus berakhir sudah
Tapi kenapa harus dia diantara kita
Jika perpisahan saja sudah sakit
Sesakit ini perpisahanku
Seharusnya tidak seperti itu
Aku begitu ingin membela
Bukan aku yang harusnya kau benci
Tetapi waktu yang tak mengerti kita
Terimakasih.........
-2019-
Juli 2019
Air mata ini masih sangat deras basahi pipi
Bibir yang tadinya beruca,Tak lagi bunyi
Sedang dada teramat begitu sesak melukai
Setiap nafas seolah menghitung waktumu pergi
Biar saja langkah kakimu yang terdengar ditelinga
Menjadi pengingat luka yang saat ini ada
Tentang pergimu yang harus bersama dia
Dia yang tadinya bukan siapa siapa
Aku tau semua akan berpisah
Sangat tau bila semua harus berakhir sudah
Tapi kenapa harus dia diantara kita
Jika perpisahan saja sudah sakit
Sesakit ini perpisahanku
Seharusnya tidak seperti itu
Aku begitu ingin membela
Bukan aku yang harusnya kau benci
Tetapi waktu yang tak mengerti kita
Terimakasih.........
-2019-
No comments:
Post a Comment